Kamis, 15 Maret 2012

Jenis-Jenis Cinta

Apa itu Cinta?
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
Ø  Perasaan terhadap keluarga
Ø  Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
Ø  Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
Ø  Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
Ø  Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
Ø  Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
Ø  Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
Ø  Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
Ø  Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
Ø  Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
Ø  Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
Ø  Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
Ø  Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge

Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
Ø  Perasaan
Ø  Pengenalan
Ø  Tanggung jawab
Ø   Perhatian
Ø   Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.


Jenis-Jenis Cinta

Ø  Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan adalah Rasa cinta menjadi satu identitas yang melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Tanpa diundang, cinta hadir dan menyapa siapa saja. Membenamkan segala syak wasangka menjadi satu alunan dendang irama. Saking dahsyatnya cinta, banyak orang yang terlena dan salah mendefinisikan arti cinta.
Cinta persudaraan (agape = bahasa yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia berdasarkan suku bangsa atau agama. Dalam cinta ini semua manusia sama sebagai mkhluk tuhan sehingga seseorang tidak mempunyai pamrih untuk berbuat baik terhadap sesama.
Ø  Cinta Kepada Tuhan
Ibnu Hajar Al-Asqalani ra. Menukilkan bahwa mahabbah (cinta kepada Allah) itu ada dua macam :  
·         Mahabbah Fardhu, yaitu mahabbah yang mendorong dilakukannya perintah-perintah Allah dan dijauhinya larangan-larangan-Nya.
·         Mahabbah Sunnah, yaitu mahabbah yang mendorong dibiasakannya melakukan ibadah sunnah dan dijauhinya hal-hal yang syubhat.

 Abu Bakar Ash-Shiddiq ra mengatakan : barangsiapa telah merasakan mahabbah Allah yang murni, maka apa yang dia rasakan itu dapat melupakannya dari keinginan dunia dan membuatnya merasa asing dari seluruh manusia.

Ø  Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memangmerupakan suatu yang sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yangsebenarnya. Hal mi terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak  belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalammembina hidup berkeluarga.
Ø  Cinta Diri Sendiri
Pada diri individu, di samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintaidin sendiri (self love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan & Jika hal ini yang terjadi maka cinta pada diri sendiri ini nilai negatif. Namun esensi mencintai diri sendiri Incrigurus diri sendiri sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninyaterpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib mencintai dirinya sendiri.

Akulturasi Berbagai Budaya Di Indonesia

Nilai Tradisi Lokal

Membahas Nilai-nilai tradisi lokal bangsa Indonesia, berarti kita membahas perkembangan kebudayaan Indonesia. Bangsa Indonesia sudah memiliki budaya asli sebagai berikut,
·         Sistem Astronomi
·         Sistem Kemasyarakatan
·         Sistem Macapat
·         Kesenian Wayang
·         Kesenian Gamelan
·         Kesenian Batik dan Tenun
·         Teknologi Pengecoran Logam
·         Sistem perdagangan dan Pelayaran

Juga memiliki sistem kepercayaan yang melukiskan kebudayaan Megalithikum seperti :
·         Menhir
·         Kubur batu
·         Sarkofagus
·         Dolmen
·         Punden berundak

PERPADUAN TRADISI LOKAL DENGAN TRADISI HINDU-BUDHA
Kedatangan agama (budaya). Hindu-Budha banyak membawa perubahan dalam perkembangan budaya Indonesia. Terlihat pada wujud akulturasi budaya meliputi :

Seni Bangunan :
·         Candi
Terdiri dari unsur Indonesia, yaitu Punden Berundak, sedang unsur India adalah Stupa
·         Yupa dari Kutai.
Unsur Indonesia asli adalah Menhir, sedang unsur India Prasasti dan tiang untuk menambatkan binatang kurban.
·         Lingga dan Yoni (lambang kesuburan)
Unsur India adalah Lingga Yoni sedang unsur Indonesia asli adalah Alu dan Lumpang.

Seni Rupa dan Seni Ukir :
·         Bisa dilihat pada relief yang dipahatkan pada dinding candi :
Misal : - Pada dinding langkan Candi Borobudur dipahatkan riwayat sang Budha.
Pada dinding Candi Prambanan dipahatkan cerita Ramayana.

Seni Sastra (Prosa dan Tembang / Puisi) :
·         Berdasarkan isinya kesusastraan dikelompokkan menjadi 3 :
Ø  Tutur (pitutur = kitab keagamaan)
Ø  Kitab Hukum
Ø  Wiracarita (kepahlawanan)

Filsafat
Penduduk Indonesia sudah sejak masa prasejarah percaya adanya kehidupan sesudah mati yaitu sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan, oleh sebab itu roh nenek moyang dipuja orang yang masih hidup. Setelah pengaruh India masuk, hal ini tidak punah. Misal : fungsi candi sebagai makam raja atau penyimpan abu jenazah raja.

Sistem Pemerintahan
 Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, yaitu berdirinya Kerajaan, misalnya seorang raja yang sebelumnya adalah kepala suku, harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib sehingga raja terasa selalu dekat.

Sistem Kepercayaan
Setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu - Budha, maka terjadi pula akulturasi kepercayaan. Pada masa prasejarah, kepercayaan utama masyarakat Indonesia adalah pemujaan roh nenek moyang dengan sarana pemujaan beruapa Menhir, dolmen dan Punden Berundak.

Sistem Kalender
 Pada zaman prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal astronomi yang digunakan untuk kepentingan praktis, misal untuk menentukan letak bintang sehingga mengetahui arah angin pada waktu berlayar dan kapan mengadakan kegiatan pertanian.


PERPADUAN TRADISI LOKAL (PRA ISLAM) DENGAN TRADISI ISLAM
Masa Pra Islam (menjelang Islam masuk ke Indonesia) tradisi yang berkembang adalah pengaruh Hindu - Budha sedangkan pada Islam masuk maka perpaduan tradisi terjadi pengaruh Islam mulai masuk ke segala aspek kehidupan bentuk akulturasi yang terjadi sebagai berikut :

NON FISIK
Yaitu yang tidak berwujud kebendaan, tetapi berupa adat - isti adat, nilai-nilai atau tradisi lain yang berkembang di masyarakat. Contoh :
Ø  Upacara Sekaten
 Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukan adalah perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (perayaan Sekaten). Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud dilakukan di Demak, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Banten, dan Aceh. Di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon perayaan Maulud disebut Sekaten.
 Istilah sekaten berasal dari kata syahadatain, pengakuan percaya kepada ajaran agama Islam, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul-Nya.
 Sekaten diperkenalkan oleh Raden Patah di Demak pada abad ke-16. Pada saat itu orang Jawa beralih memeluk agama Islam dengan mengucapkan shahadatain. Oleh karena itu, penggunaan nama sekaten pada perayaan tersebut menjadi terkenal. Perayaan Sekaten kemudian diteruskan oleh sultan-sultan berikutnya sehingga menjadi perayaan tahunan. Pada perayaan ini seluruh pusaka kerajaan Yogyakarta dan Surakarta dibersihkan dalam upacara penyucian khusus. Selain itu, sultan membagikan berkah berupa lima jenis nasi yang dibentuk seperti gunung. Kelima macam nasi tersebut mewakili jagad atau dunia orang Jawa.
 Dari peninggalan budaya Sekaten, cobalah cari dan sebutkan bagian-bagian yang merupakan bentuk budaya lokal, Hindu–Budha dan Islam!

Ø  Ziarah Ke Makam
 Ziarah bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah mentradisi. Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi. Istilah ziarah disebut juga dengan sowan (mengunjungi) dan nyekar (meletakkan bunga di atas makam). Ziarah dipercaya dapat membawa berkah dunia dan akhirat.
 Ziarah biasanya dilakukan di makam keluarga, makam wali, makam tokoh penting agama, makam raja, atau di makam tokoh penting masyarakat lainnya. Orang melakukan ziarah dengan tujuan berbeda-beda, misalnya untuk mendapatkan anugerah dengan memuja roh nenek moyang, mensyukuri kebesaran Tuhan, mengingatkan tentang akhirat, menghormati orang yang telah meninggal, atau melanggengkan hubungan antara orang hidup dan yang telah mati. Tradisi ziarah dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama (kebudayaan lokal) dan kebudayaan Hindu–Budha berupa tradisi pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

FISIK
Seni Bangunan (arsitektur) :
Asli Indonesia : atap tingkat, prondasi kuat, bentuk bujur sangkar, serambi depan, dan samping, parit depan dan samping.

Makam
·         Asli Indonesia : bentuk gugusan cungkup
·         Islam : bertulis Arab dan kaligrafi,
contoh : makam Putri Suwari dari Gresik, Makam Sendang Duwur Tuban.

Masjid
Bentuk akulturasi bangunan masjid :
·         Atap tumpang : Masjid Agung Cirebon, Ketangka di Sulawesi, Masjid Angke Tambura Jakarta, Masjid Demak, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Agung Banten.
·         Bentuk bujur sangkar, ada serambi baik depan maupun samping.
·         Ada menara masjid dan beratap kubah.

Menara Masjid
Menara Masjid Kudus berbentuk candi

Seni Rupa :
·         Relief
·         Kaligrafi

Seni Sastra :
·         Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh : Hikayat Amir Hamzah, Bayan Budiman, Cerita 1001 malam.
·         Babad yaitu : Hikayat yang digubah dalam cerita sejarah, contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, Babad Surakarta.
 Suluk yaitu kitab yang berisi tasawuf, contoh : Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk

Rabu, 07 Maret 2012

TIPOLOGI MANUSIA MENURUT CLAUDIUS GALLENUS

SANGUNITAS (orang yang mempunyai banyak darah /
sungai dalam tubuh)
Perasaan dasar : Riang,Optimis mudah menyusaikan
diri,perasaan tidak stalal,kurang
konsekuen,reaksinya tidak di
pikir dalam-dalam.

MELANKHOLIKUS (memiliki banyak empudu
hitam/melanchole)
Perasaan dasar : Sedih,ketakutan,hati-hati dalam
tindakan,konsekuen,stabil jiwanya

KHOLERIKUS (dalam tubuhnya terdapat banyak empudu
kuning-kuning kholeri)
Perasaan dasar : kurang puas,gelisah,emosional,
expolosi,perasaanya,hebat & kuat
kesukaran dia atasi dengan energi
yang berlebihan

FLEGMATIKUS (di dalam tubuhnya banyak lendir/flegma)
Perasaan dasar : tenang,netral,tidak mudah emosional,tidak
mudah terharu,pasif menjemukan &
bersifat konservatif

Dari ke empat tipe kepribadian tersebut, saya cenderung memiliki tipe Flagmatikus,yaitu  cairan tubuh yang menghasilkan temperamentemperamen yang tenang, dingin, lamban, santai, dan stabil. Orang flagmatikus sulit untuk meluapkan emosinya, tetapi bukan berarti saya tidak pernah marah, saya cenderung  membawa suasana kedamaian, karena saya tidak suka dengan keributan, tetapi saya adalah manusia biasa, yang memiliki batas kesabaran, dan akan meluapkan emosi di saat hal yang fatal terjadi. Saya bertolak belakang dengan orang yang memiliki tipe kepribadian Sangunikus yang memiliki semangat berkobar-kobar yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, saya adalah pribadi yang memiliki kepribadian yang tenang tetapi memiliki tujuan yang pasti,  segala kegiatan dapat terjadwalkan dengan baik.
            Sama hal nya tipe flagmatikus tidak menyukai kemurungan orang-orang  Melankolis, begitu pun pribadi saya yang tidak senang melihat wajah kemurungan dari sesorang, dalam hal ini saya tidak hanya melihat tetapi saya berupaya untuk menghiburnya bahkan dapat memberikan solusi yang baik dan dapat di terima. Orang flagmatikus tidak akan pernah kekurangan teman, ya memang di akui oleh teman saya memiliki pribadi yang sangat bersosialisasi ,saya sadari itu karena dalam lingkungan baru sekali pun saya dapat dengan mudah mendapatkan teman, tetapi saya cenderung memilih teman, karena bagi saya lebih baik mencegah dari pada mengobati, maksud saya di sini adalah memilih teman yang pergaulan dan kehidupannya baik dan yang akan berdampak baik juga bagi saya.

   Orang Flagmatikus   biasanya baik hati dan penuh perhatian, tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat. Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin yang mampu. Ya, saya menyadari bahwa pribadi saya memang seperti itu, saya cenderung tertutup, apabila saya di landa suatu masalah,saya tidak mudah menceritakkannya kepada siapa pun, bahkan perasaan sekalipun sangat jarang saya beritahu orang lain. Saya memiliki tanggung jawab yang dapat di katakan baik, tidak ingin mengecewakan orang lain terlebih orang yang sudah memberikan  kepercayaan kepada saya. Pada dasarnya saya kurang senang memegang pimpinan, tetapi apabila saya di hadapkan dengan pekerjaan sebagai pemimpin maka saya akan membuktikan bahwa saya dapat menjadi pemimpin yang baik dan yang mampu. Orang Flagmatikus  dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat pembawaan suka mendamaikan orang, saya sangat tidak senang melihat kesenjangan antara teman-teman saya, dalam hati saya, saya memiliki kerinduan untuk mendamaikan teman saya, tetapi saya juga cenderung tidak ingin terlibat dalam permasalahan mereka yang adalah teman saya.  Kebutuhan orang Flagmatikus  yang terutama ialah : Kasih, kebaikan, kelemahLembutan, penguasaan diri dan Iman, hal tersebut adalah modal bagi saya untuk menjadi pribadi yang dapat memberkati orang lain .



Kamis, 15 Maret 2012

Jenis-Jenis Cinta

Apa itu Cinta?
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
Ø  Perasaan terhadap keluarga
Ø  Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
Ø  Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
Ø  Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
Ø  Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
Ø  Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
Ø  Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
Ø  Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
Ø  Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
Ø  Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
Ø  Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
Ø  Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
Ø  Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge

Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
Ø  Perasaan
Ø  Pengenalan
Ø  Tanggung jawab
Ø   Perhatian
Ø   Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.


Jenis-Jenis Cinta

Ø  Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan adalah Rasa cinta menjadi satu identitas yang melekat dalam kehidupan para mahluk-Nya. Tanpa diundang, cinta hadir dan menyapa siapa saja. Membenamkan segala syak wasangka menjadi satu alunan dendang irama. Saking dahsyatnya cinta, banyak orang yang terlena dan salah mendefinisikan arti cinta.
Cinta persudaraan (agape = bahasa yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia berdasarkan suku bangsa atau agama. Dalam cinta ini semua manusia sama sebagai mkhluk tuhan sehingga seseorang tidak mempunyai pamrih untuk berbuat baik terhadap sesama.
Ø  Cinta Kepada Tuhan
Ibnu Hajar Al-Asqalani ra. Menukilkan bahwa mahabbah (cinta kepada Allah) itu ada dua macam :  
·         Mahabbah Fardhu, yaitu mahabbah yang mendorong dilakukannya perintah-perintah Allah dan dijauhinya larangan-larangan-Nya.
·         Mahabbah Sunnah, yaitu mahabbah yang mendorong dibiasakannya melakukan ibadah sunnah dan dijauhinya hal-hal yang syubhat.

 Abu Bakar Ash-Shiddiq ra mengatakan : barangsiapa telah merasakan mahabbah Allah yang murni, maka apa yang dia rasakan itu dapat melupakannya dari keinginan dunia dan membuatnya merasa asing dari seluruh manusia.

Ø  Cinta Erotis
Kasih sayang yang bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memangmerupakan suatu yang sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yangsebenarnya. Hal mi terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak  belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalammembina hidup berkeluarga.
Ø  Cinta Diri Sendiri
Pada diri individu, di samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintaidin sendiri (self love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan & Jika hal ini yang terjadi maka cinta pada diri sendiri ini nilai negatif. Namun esensi mencintai diri sendiri Incrigurus diri sendiri sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninyaterpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib mencintai dirinya sendiri.

Akulturasi Berbagai Budaya Di Indonesia

Nilai Tradisi Lokal

Membahas Nilai-nilai tradisi lokal bangsa Indonesia, berarti kita membahas perkembangan kebudayaan Indonesia. Bangsa Indonesia sudah memiliki budaya asli sebagai berikut,
·         Sistem Astronomi
·         Sistem Kemasyarakatan
·         Sistem Macapat
·         Kesenian Wayang
·         Kesenian Gamelan
·         Kesenian Batik dan Tenun
·         Teknologi Pengecoran Logam
·         Sistem perdagangan dan Pelayaran

Juga memiliki sistem kepercayaan yang melukiskan kebudayaan Megalithikum seperti :
·         Menhir
·         Kubur batu
·         Sarkofagus
·         Dolmen
·         Punden berundak

PERPADUAN TRADISI LOKAL DENGAN TRADISI HINDU-BUDHA
Kedatangan agama (budaya). Hindu-Budha banyak membawa perubahan dalam perkembangan budaya Indonesia. Terlihat pada wujud akulturasi budaya meliputi :

Seni Bangunan :
·         Candi
Terdiri dari unsur Indonesia, yaitu Punden Berundak, sedang unsur India adalah Stupa
·         Yupa dari Kutai.
Unsur Indonesia asli adalah Menhir, sedang unsur India Prasasti dan tiang untuk menambatkan binatang kurban.
·         Lingga dan Yoni (lambang kesuburan)
Unsur India adalah Lingga Yoni sedang unsur Indonesia asli adalah Alu dan Lumpang.

Seni Rupa dan Seni Ukir :
·         Bisa dilihat pada relief yang dipahatkan pada dinding candi :
Misal : - Pada dinding langkan Candi Borobudur dipahatkan riwayat sang Budha.
Pada dinding Candi Prambanan dipahatkan cerita Ramayana.

Seni Sastra (Prosa dan Tembang / Puisi) :
·         Berdasarkan isinya kesusastraan dikelompokkan menjadi 3 :
Ø  Tutur (pitutur = kitab keagamaan)
Ø  Kitab Hukum
Ø  Wiracarita (kepahlawanan)

Filsafat
Penduduk Indonesia sudah sejak masa prasejarah percaya adanya kehidupan sesudah mati yaitu sebagai roh halus. Kehidupan roh halus memiliki kekuatan, oleh sebab itu roh nenek moyang dipuja orang yang masih hidup. Setelah pengaruh India masuk, hal ini tidak punah. Misal : fungsi candi sebagai makam raja atau penyimpan abu jenazah raja.

Sistem Pemerintahan
 Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, yaitu berdirinya Kerajaan, misalnya seorang raja yang sebelumnya adalah kepala suku, harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib sehingga raja terasa selalu dekat.

Sistem Kepercayaan
Setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu - Budha, maka terjadi pula akulturasi kepercayaan. Pada masa prasejarah, kepercayaan utama masyarakat Indonesia adalah pemujaan roh nenek moyang dengan sarana pemujaan beruapa Menhir, dolmen dan Punden Berundak.

Sistem Kalender
 Pada zaman prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal astronomi yang digunakan untuk kepentingan praktis, misal untuk menentukan letak bintang sehingga mengetahui arah angin pada waktu berlayar dan kapan mengadakan kegiatan pertanian.


PERPADUAN TRADISI LOKAL (PRA ISLAM) DENGAN TRADISI ISLAM
Masa Pra Islam (menjelang Islam masuk ke Indonesia) tradisi yang berkembang adalah pengaruh Hindu - Budha sedangkan pada Islam masuk maka perpaduan tradisi terjadi pengaruh Islam mulai masuk ke segala aspek kehidupan bentuk akulturasi yang terjadi sebagai berikut :

NON FISIK
Yaitu yang tidak berwujud kebendaan, tetapi berupa adat - isti adat, nilai-nilai atau tradisi lain yang berkembang di masyarakat. Contoh :
Ø  Upacara Sekaten
 Peninggalan sejarah yang bercorak Islam dalam bentuk seni pertunjukan adalah perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud (perayaan Sekaten). Perayaan Garebek Besar dan Garebek Maulud dilakukan di Demak, Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Banten, dan Aceh. Di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon perayaan Maulud disebut Sekaten.
 Istilah sekaten berasal dari kata syahadatain, pengakuan percaya kepada ajaran agama Islam, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasul-Nya.
 Sekaten diperkenalkan oleh Raden Patah di Demak pada abad ke-16. Pada saat itu orang Jawa beralih memeluk agama Islam dengan mengucapkan shahadatain. Oleh karena itu, penggunaan nama sekaten pada perayaan tersebut menjadi terkenal. Perayaan Sekaten kemudian diteruskan oleh sultan-sultan berikutnya sehingga menjadi perayaan tahunan. Pada perayaan ini seluruh pusaka kerajaan Yogyakarta dan Surakarta dibersihkan dalam upacara penyucian khusus. Selain itu, sultan membagikan berkah berupa lima jenis nasi yang dibentuk seperti gunung. Kelima macam nasi tersebut mewakili jagad atau dunia orang Jawa.
 Dari peninggalan budaya Sekaten, cobalah cari dan sebutkan bagian-bagian yang merupakan bentuk budaya lokal, Hindu–Budha dan Islam!

Ø  Ziarah Ke Makam
 Ziarah bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah mentradisi. Ziarah berasal dari bahasa Arab, artinya mengunjungi. Istilah ziarah disebut juga dengan sowan (mengunjungi) dan nyekar (meletakkan bunga di atas makam). Ziarah dipercaya dapat membawa berkah dunia dan akhirat.
 Ziarah biasanya dilakukan di makam keluarga, makam wali, makam tokoh penting agama, makam raja, atau di makam tokoh penting masyarakat lainnya. Orang melakukan ziarah dengan tujuan berbeda-beda, misalnya untuk mendapatkan anugerah dengan memuja roh nenek moyang, mensyukuri kebesaran Tuhan, mengingatkan tentang akhirat, menghormati orang yang telah meninggal, atau melanggengkan hubungan antara orang hidup dan yang telah mati. Tradisi ziarah dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama (kebudayaan lokal) dan kebudayaan Hindu–Budha berupa tradisi pemujaan terhadap arwah nenek moyang.

FISIK
Seni Bangunan (arsitektur) :
Asli Indonesia : atap tingkat, prondasi kuat, bentuk bujur sangkar, serambi depan, dan samping, parit depan dan samping.

Makam
·         Asli Indonesia : bentuk gugusan cungkup
·         Islam : bertulis Arab dan kaligrafi,
contoh : makam Putri Suwari dari Gresik, Makam Sendang Duwur Tuban.

Masjid
Bentuk akulturasi bangunan masjid :
·         Atap tumpang : Masjid Agung Cirebon, Ketangka di Sulawesi, Masjid Angke Tambura Jakarta, Masjid Demak, Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Agung Banten.
·         Bentuk bujur sangkar, ada serambi baik depan maupun samping.
·         Ada menara masjid dan beratap kubah.

Menara Masjid
Menara Masjid Kudus berbentuk candi

Seni Rupa :
·         Relief
·         Kaligrafi

Seni Sastra :
·         Hikayat yaitu cerita atau dongeng belaka, contoh : Hikayat Amir Hamzah, Bayan Budiman, Cerita 1001 malam.
·         Babad yaitu : Hikayat yang digubah dalam cerita sejarah, contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, Babad Surakarta.
 Suluk yaitu kitab yang berisi tasawuf, contoh : Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk

Rabu, 07 Maret 2012

TIPOLOGI MANUSIA MENURUT CLAUDIUS GALLENUS

SANGUNITAS (orang yang mempunyai banyak darah /
sungai dalam tubuh)
Perasaan dasar : Riang,Optimis mudah menyusaikan
diri,perasaan tidak stalal,kurang
konsekuen,reaksinya tidak di
pikir dalam-dalam.

MELANKHOLIKUS (memiliki banyak empudu
hitam/melanchole)
Perasaan dasar : Sedih,ketakutan,hati-hati dalam
tindakan,konsekuen,stabil jiwanya

KHOLERIKUS (dalam tubuhnya terdapat banyak empudu
kuning-kuning kholeri)
Perasaan dasar : kurang puas,gelisah,emosional,
expolosi,perasaanya,hebat & kuat
kesukaran dia atasi dengan energi
yang berlebihan

FLEGMATIKUS (di dalam tubuhnya banyak lendir/flegma)
Perasaan dasar : tenang,netral,tidak mudah emosional,tidak
mudah terharu,pasif menjemukan &
bersifat konservatif

Dari ke empat tipe kepribadian tersebut, saya cenderung memiliki tipe Flagmatikus,yaitu  cairan tubuh yang menghasilkan temperamentemperamen yang tenang, dingin, lamban, santai, dan stabil. Orang flagmatikus sulit untuk meluapkan emosinya, tetapi bukan berarti saya tidak pernah marah, saya cenderung  membawa suasana kedamaian, karena saya tidak suka dengan keributan, tetapi saya adalah manusia biasa, yang memiliki batas kesabaran, dan akan meluapkan emosi di saat hal yang fatal terjadi. Saya bertolak belakang dengan orang yang memiliki tipe kepribadian Sangunikus yang memiliki semangat berkobar-kobar yang tidak pernah tenang dan tanpa tujuan, saya adalah pribadi yang memiliki kepribadian yang tenang tetapi memiliki tujuan yang pasti,  segala kegiatan dapat terjadwalkan dengan baik.
            Sama hal nya tipe flagmatikus tidak menyukai kemurungan orang-orang  Melankolis, begitu pun pribadi saya yang tidak senang melihat wajah kemurungan dari sesorang, dalam hal ini saya tidak hanya melihat tetapi saya berupaya untuk menghiburnya bahkan dapat memberikan solusi yang baik dan dapat di terima. Orang flagmatikus tidak akan pernah kekurangan teman, ya memang di akui oleh teman saya memiliki pribadi yang sangat bersosialisasi ,saya sadari itu karena dalam lingkungan baru sekali pun saya dapat dengan mudah mendapatkan teman, tetapi saya cenderung memilih teman, karena bagi saya lebih baik mencegah dari pada mengobati, maksud saya di sini adalah memilih teman yang pergaulan dan kehidupannya baik dan yang akan berdampak baik juga bagi saya.

   Orang Flagmatikus   biasanya baik hati dan penuh perhatian, tetapi jarang sekali ia mengutarakan perasaannya yang sesungguhnya. Akan tetapi apabila sekali ia telah didorong untuk bertindak, akan terbukti bahwa ia adalah orang yang paling efisien dan memiliki kemampuan yang hebat. Ia sendiri tidak akan mau memegang pimpinan, tetapi apabila ia diberi tugas sebagai seorang pemimpin, ia akan membuktikan diri sebagai seorang pemimpin yang mampu. Ya, saya menyadari bahwa pribadi saya memang seperti itu, saya cenderung tertutup, apabila saya di landa suatu masalah,saya tidak mudah menceritakkannya kepada siapa pun, bahkan perasaan sekalipun sangat jarang saya beritahu orang lain. Saya memiliki tanggung jawab yang dapat di katakan baik, tidak ingin mengecewakan orang lain terlebih orang yang sudah memberikan  kepercayaan kepada saya. Pada dasarnya saya kurang senang memegang pimpinan, tetapi apabila saya di hadapkan dengan pekerjaan sebagai pemimpin maka saya akan membuktikan bahwa saya dapat menjadi pemimpin yang baik dan yang mampu. Orang Flagmatikus  dapat menimbulkan suasana damai dan ia mempunyai sifat pembawaan suka mendamaikan orang, saya sangat tidak senang melihat kesenjangan antara teman-teman saya, dalam hati saya, saya memiliki kerinduan untuk mendamaikan teman saya, tetapi saya juga cenderung tidak ingin terlibat dalam permasalahan mereka yang adalah teman saya.  Kebutuhan orang Flagmatikus  yang terutama ialah : Kasih, kebaikan, kelemahLembutan, penguasaan diri dan Iman, hal tersebut adalah modal bagi saya untuk menjadi pribadi yang dapat memberkati orang lain .