Kalau membahas masalah penduduk, masyarakat dan kebudayaan tentunya tidak lepas dari yang namanya "keterkaitan". Tentunya keterkaitan ketiganya di dasarkan pada individu itu sendiri. Tergantung cara berpikir dan perilaku masing-masing dalam menjalankannya. contohnya saja pada masalah kependudukan di Indonesia khususnya di daerah kota besar yang tak lain tak bukan adalah Jakarta. Daerah ini memiliki kepadatan yang luar biasa di banding kota-kota lainnya di Indonesia, tentunya kebudayaan serta pola pikir masyarakatnya juga berbeda di banding dengan orang desa.
Menilik tentang kebudayaan tadi, orang kota lebih cenderung melupakan budaya luhur Indonesia itu sendiri di banding dengan orang desa, hal ini di karenakan orang yang bertempat tinggal di kota lebih mudah untuk mengakses informasi yang membuat mereka lebih tertarik ke kebudayaan modern seperti budaya barat di bandingkan budaya senditri yang tentunya wajib kita lestarikan. Sedangkan orang yang bertempat tinggal di desa, mereka lebih berpikir kritis dengan banyak atu tidaknya mereka telah melestarikan kebudayaan Indonesia itu sendiri, walaupun tidak menutup kemungkinan mereka melupakan budaya sendiri. Hal ini di karenakan cara hidup orang desa yang tentunya berbdeda dengan orang kota.
Dengan penduduk dan budaya yang berbeda, tentunya masyarakatnya pun berbeda.masyarakat kota lebih hidup individual, hal ini di karenakan kesibukan mereka masing-masing dengan rutinitas dan gaya hidup yang berbeda pula, bahkan di beberapa komplek perumahan elit di Jakarta , tetangga samping rumah pun mereka tidaka saling kenal. Berbeda dengan oran desa yang rutinitas hariannya tidak sesibuk orang-orang di kota besar, mereka lebih cenderung sering bersosialisasi satu sama lain sehingga memliki rasa kepedulian antar warganya.
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa penduduk, masyarakat dan kebudayaan itu saling berketerkaitan satu sama lain, dan saling berhubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar